Jiwa
Sepetak jiwa dan pengharapan
Yang selaluku tadahkan akan dirimu
Tak pernah lelah dan letih walau diterpa gelombang kegalauan
Saat untaian manismu menyapa indah jiwaku
Tak bisa diungkapkan desiran indah mengaliri hatiku
Namun, ku takut desiran itu
Hanya mendatangkan buih kesedihan
Karena ku takut dirimu hanyalah fatamorgana…
Namun dalam penantian panjangku….
Selalu bermimpi akan menjadi pangeran hatimu wahai tuan putriku
Walau ku tau, merengkuh cintamu…
Ibarat memimpikan tidur di atas buih lautan luas….http://radenbeletz.blogdetik.com/puisi-cinta-paling-romantis/
Puisi Cinta
Dan malam pun terlalu bijak melarutkanku dalam mimpi.
Menohokkan jarum2 memori tentangmu.
Menyuntikkan ingatan2 tajam tentang rasaku
Ketika buaian itu makin ganas memelukku..,aku hanya bisa bertanya,,apa yang ingin aku cari? Kamu atau dia?
Namun makin senja otakku makin pekat..mengentalkan tiap gerakan sel-selku.
Tentangmu.. Begitu tercium merdu.. meninabobokanku dalam khayal…hingga kamu terlalu indah tuh ku sentuh…
Tentangmu..tentang rahasiaku..tentang rasa yang tak pernah tersuratkan.
Menunggu mu
Aku menunggumu di jembatan merah
Di relung2 hati yang berharap
Di selasar2 jiwa yang haus akan cahaya
Di ruang2 cinta yang bercelah..
Sinarmu bagai hawa kehidupan warna warni
Terpaparkan misteri yang tak selalu pasti
Aku menunggumu menengok saja kepadaku
Biar tengokmu tak pernah lukiskan cinta untukku..
Sekali lagi…
Tolong sentuh jiwaku..
Rasakn sedikit rindu untukmu..
Biar sedikit yang kau genggam…
Tapi mengertilah…mawar tak akan pernah layu..walau kau tak pernah sadar…kau telah menancapkannya di dada kiriku..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar